FURKAM SATRIAWAN
Jurusan Sastra Inggris UNM
Marilah kita menjadi manusia yang sadar diri. Mungkin film 2012 merupakan
fiksi belaka dan musyrik jika kita percaya akan kebenarannya. Tapi kita dapat
banyak mengambil pelajaran dari film ini
Cerita film 2012, sontak menjadi bahan perbincangan. Siapa yang tidak takut
dengan kiamat? Kiamat sama dengan mati. Rupanya berbicara soal mati, banyak
orang yang ciut.
Sejak diputarnya film 2012 yang disutradarai Rolan Emmerich mengundang berbagai
reaksi. Ada ulama yang melarang
menonton film ini. Tetapi ada pula yang tidak melarang.
Kontroversi itu menimbulkan rasa penasaran banyak orang untuk menonton film
itu. Mereka berbondong-bondong ke bioskop, antre berjam-jam untuk mendapatkan
tiket. Bahkan ada yang membeli tiket sehari sebelumnya, hanya untuk mengobati
penasarannya tentang film ini.
2012 bercerita tentang ramalan suku Maya tentang hari akhir bumi. Diramalkan
pada kelender Maya, planet ini akan berakhir pada 21 Desember 2012. Tidak
ada lagi kelanjutan dari tanggal tersebut. Tentu saja hal ini menimbulkan
pertanyaan tentang apa yang akan terjadi? Mungkin inilah sebabnya, Hollywood
mengangkatnya ke layar lebar.
Sebenarnya, cukup masuk di akal tentang hal ini, mengingat umur bumi yang cukup
tua. Aktivitas manusia yang kontras dengan lingkungan, dan banyaknya fenomena
alam yang terjadi, yang bisa menjadi faktor serta tanda-tanda awal akan
terjadinya hari akhir itu.
Tapi apakah itu memang adalah hari akhir yang sebenarnya? Atau hanya sekadar
bencana besar yang sering kita dengar di televisi seperti tsunami, banjir
bandang, badai tornado, dan lainnya.
Tahun 2012 tinggal tiga tahun lagi. Tiga tahun bukan waktu yang panjang untuk
mempersiapkan diri menghadapi hari itu. Sebagai umat beragama, tentunya kita
meyakini adanya alam kekal setelah hari akhir.
Dan di hari kekal nanti pasti ada hari penimbangan amal. Yang mana amalan baik
dan buruk akan ditimbang, dan jika amalan buruk kita lebih banyak, maka
tentunya siksaan neraka yang akan menanti kita, dan pasti akan lebih parah dibandingkan
hari kiamat.
Kiamat merupakan kejadian yang sangat dahsyat, seperti yang digambarkan dalam
Al Quran maupun kitab-kitab agama lainnya. Mungkin, bagi korban tsunami Aceh
beberapa tahun silam, mereka menyangka bahwa saat itulah kiamat terjadi, karena
begitu ganasnya air bah yang tiba-tiba menghantam kota
itu.
Begitupun saat gempa di Padang.
Tanah longsor yang mengubur beberapa dusun di sana,
serta bangunan buatan tangan manusia yang harus mengubur massal bapak, ibu,
anak, istri mereka. Namun, satu hal yang harus kita pegang dan yakini, bahwa
kiamat itu pasti terjadi dan hanya Allah SWT yang tahu kapan akan terjadi.
Dengan penggambaran hari kiamat pada tahun 2012, itu menunjukkan bahwa semakin
miskinnya manusia terhadap keimanannya terhadap sang Pencipta. Namun sebagai
makhluk yang memiliki rasa ingin tahu, tentu kita perlu menelaah lebih lanjut
tentang isu ini. Namun kita juga tidak bisa terlalu berlebihan, karena sering
kali bertolak belakang dengan logika.
Dongeng Belaka
Berbicara masalah logika, mungkin kita perlu mengetahui tanggapan NASA (Lembaga
Antariksa Amerika Serikat) tentang film 2012 ini. Dalam situsnya, NASA
mengatakan bahwa film 2012 yang mengisahkan kehancuran dunia akibat kedatangan
planet Nabiru ini hanyalah sekadar dongeng belaka.
Betapa tidak, planet Nabiru yang disebut ditemukan oleh bangsa Sumeria ini,
oleh peramalnya, semula disebut akan terjadi pada Mei 2003. Tapi saat kiamat
tidak terjadi saat itu, tanggal digeser menjadi Desember 2012.
Dongengan Nabiru ini kemudian digabungkan dengan cerita bahwa kelender suku
Maya akan berakhir pada akhir 2012. menurut NASA, kelender Maya memang sangat
panjang, dan berakhir pada 2012.
Tapi kelender itu tidak berbeda dengan kelender masehi, yang berakhir pada 31
Desember dan mulai lagi pada 1 Januari. Jadi, nantinya, kelender Maya yang
berakhir pada akhir 2012 itu akan mulai lagi tanggal satunya.
Dalam teori kiamat itu, disebut juga bahwa posisi bumi, matahari, dan pusat
galaksi Bima Sakti bakal dalam satu garis lurus. Dengan pusat galaksi
Bima sakti, tapi itu kejadian tahunan dan tidak ada dampaknya apa pun.
Manusia memang cuma bisa memperkirakan apa yang akan terjadi tetapi tidak bisa
mengetahui hal sebenarnya yang akan terjadi nanti. Toh itu terjadi betul, maka
itu bukan kehendak manusia melainkan kehendak yang Kuasa.
Sebagai manusia beragama, kita harus siap kapan pun hari akhir itu akan
terjadi, bisa saja suku Maya meramalkan akhir 2012 adalah akhir dari kehidupan
di bumi, tapi bisa saja lewat dari tahun itu, bahkan ribuan maupun jutaan
tahun yang akan datang baru terjadi kiamat. Dan pastinya jika itu terjadi maka
kita tidak akan merasakan hari kiamat karena keburu mati duluan.
Tapi boleh saja NASA berpendapat bahwa kiamat tidak akan terjadi secepat
ramalan Suku Maya, yaitu pada akhir 2012, tapi bisa saja kiamat akan terjadi
besok, lusa, bahkan hari ini pun bisa terjadi jika itu atas IzinNya.
Pokoknya kita sebagai manusia, kita cuma harus memakai sikap kehati-hatian kita
dalam bertingkah laku, bertata krama dan beribadah sesuai dengan tuntutan agama
kita. Dengan hal ini, jangankan menunggu kiamat, ajal menjemput sekarang pun
kita telah siap.
Bila kita mau jujur, kita pasti telah banyak melakukan sesuatu yang melampaui
batas-batas hukum Tuhan. Kita terlalu banyak melanggar apa yang di larang
Tuhan,bahkan kita sering menyombongkan diri di hadapanNya.
Percaya Kiamat
Dalam suatu artikel menyebutkan bahwa ada seorang ahli astronomi. Saat dia
diwawancarai di sebuah televisi, ia mengatakan bahwa apabila kejadian pada tahun
2012 nanti adalah banyaknya meteor yang jatuh ke bumi, itu bisa di tangani
dengan kemampuan tekhnologi manusia. Dengan bangga dia mengatakan bahwa tinggal
kita tembak saja meteor itu dengan nuklir, maka tidak ada yang perlu
dikhawatirkan.
Benarkah tekhnologi manusia begitu hebatnya? Mngapa tekhnologi tidak bisa
mendeteksi kapan terjadinya suatu gempa, sehingga tidak perlu lagi ada korban
yang berjatuhan akibat dari pergeseran lempeng bumi tersebut. Ataukah
tekhnologi yang bisa menghentikan tsunami aceh dan bencana lainnya?
Sehebat apapun tekhnologi itu, bagaimana pun orang meramalkan tentang sesuatu
hal, kita kembalikan saja kepada tuhan, Tuhanlah yang maha segalanya.
Intinya, jika kiamat itu adalah suatu rangkaian kehidupan yang akan terjadi,
apakah itu kita akan lalui atau tidak, atau anak cucu kita kelak mungkin, yang
pastinya itu akan terjadi. Persiapan adalah kunci utama dari segalanya. Tanpa
persiapan yang matang tentunya segala sesuatu tidak akan berjalan sesuai dengan
keinginan dan harapan kita.
Persiapan itu pun harus dipacking sejak awal, sehingga menghasilkan bekal yang
sempurna. Jangan sampai kita menjadi manusia yang tiba masa, tiba akal.
Tiba bencana baru sadar mau bertobat.
Marilah kita menjadi manusia yang sadar diri. Mungkin film 2012 merupakan fiksi
belaka dan musyrik jika kita percaya akan kebenarannya. Tapi kita dapat banyak
mengambil pelajaran dari film ini. Mungkin karena dengan film ini rasa takut
kita akan hari akhir bisa bertambah, dan otomatis kita pun makin mendekatkan
diri pada Sang Pencipta.
2012, mau tidak mau telah menjadi rumor di masyarakat akan bencana yang akan
terjadi pada tahun itu. Angka itu seakan telah menjadi angka sial yang
banyak orang takut melalui gerbang angka itu.
Tapi kita kembalikan lagi ke masing-masing individu, mungkin banyak yang tidak
percaya akan kiamat pada 2012, tapi tidak tertutup kemungkinan banyak juga
masyarakat yang meyakini hal itu. Tapi saya berada pada golongan yang
menyangsikan hal tersebut. Perlu kita ingat, percaya akan hari akhir adalah salah
satu rukun Iman dalam Islam, dan semua umat Muslim wajib mempercayai itu. Tapi
jika kepastian hari kiamat itu berasal dari seorang peramal, maka kita haram
untuk mempercayainya. Karena dalam agama Islam pada khususnya, perbuatan itu
adalah musyrik dan kita telah ketahui bersama bahwa musyrik adalah dosa yang
tidak akan terampuni.
Tanamkan di hati kita, bahwa siap tidak siap harus siap. Karena kesiapan adalah
keikhlasan yang muncul dalam diri kita dalam menghadapi hal-hal yang akan
terjadi di masa yang akan datang.***